SERANG, BANPOS- Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Reformasi dan Birokrasi (SAKIP RB) Pemkot Serang hingga saat ini masih stagnan pada angka 65 atau penilaian CC. Nilai tersebut masih berada di bawah rata-rata nilai nasional. Namun Pemkot Serang percaya diri atau PD nilainya dapat meningkat tahun depan.
Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengaku bahwa Pemkot Serang siap dievaluasi mengenai akuntabilitas kinerjanya. Dengan harapan, nilai SAKIP Kota Serang tak lagi mendapat nilai CC, dan meningkat jadi B ataupun A.
“Nilai kami masih CC. Makanya tahun ini akan dievaluasi oleh Kemenpan RB. Agar kami tahu apa yang kurang dari hasil evaluasi itu. Pemkot Serang siap dievaluasi,” ujarnya di salah satu hotel di Kota Serang, Selasa (31/8).
Menurut Subadri, terdapat beberapa poin yang belum dipenuhi oleh sejumlah OPD di lingkungan Pemkot Serang. Hal tersebut yang menjadikan penilaian SAKIP oleh Kemenpan RB Pemkot Serang masih di bawah rata-rata.
“Karena ada beberapa poin yang harus dipenuhi, tapi belum terealisasi. Seharusnya sudah B, makanya kami menekankan kepada seluruh OPD agar mengikuti dengan betul-betul, apapun arahan dan evaluasi itu sendiri,” ucapnya.
Menurutnya, setiap OPD harus saling bekerja sama untuk mewujudkan peningkatan nilai SAKIP Pemkot Serang. Jika tidak, maka penilaian akan terus stagnan di angka 65 atau CC.
“Syukur-syukur bisa langsung ke A. Tapi penilaian itu kembali lagi ke masing-masing OPD. Mulai dari Sekda, hingga kepala OPD. Kalau tidak ada kebersamaan, saya yakin meskipun sekarang dievaluasi tahun depan akan tetap CC. Kinerja Sekda dan OPD kan belum optimal sekarang, buktinya masih CC,” tuturnya.
Inspektur Kota Serang, Komarudin, mengakui jika saat ini sinergitas antar OPD di lingkungan Pemkot Serang masih belum optimal. “Memang masih belum optimal. Maka evaluasi akuntabilitas kinerja dan evaluasi Reformasi birokrasi kami turun ke pertahanan ketiga,” ujarnya.
Maka dari itu, Pemkot Serang melakukan penilaian mandiri yang dilakukan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP), di seluruh OPD di lingkungan pemkot.
“Kami dorong ke arah perbaikannya. Kami melakukan penilaian mandiri melalui APIP terhadap seluruh OPD dalam akuntabilitas kinerja dan reformasi birokrasi,” ucap Komarudin.
Berdasarkan hasil evaluasinya di lapangan, terdapat beberapa kendala yang membuat Kota Serang stagnan pada nilai SAKIP CC. Kendala tersebut yakni berkaitan dengan tata laksana, pengadaan, peranan perubahan, pelayanan, hingga sumber daya manusia (SDM).
“Misalnya dalam kegiatan seharusnya ada secure shell (SSH), dan international accounting standards (IAS). Analisis standar belanjanya belum ada, harga satuan pokok pekerjaan belum ada. Maka kami dorong agar semua itu ada,” katanya.
Selain itu, pelayanan juga menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam penilaian SAKIP. Sehingga Pemkot Serang perlu melaksanakan pembangunan gedung terpadu, atau pelayanan satu pintu untuk meningkatkan pelayanan.
“Kan itu memberikan penilaian khusus. Makanya sekarang dalam proses pembangunan gedung perizinan. Itu akan memberikan penilaian yang baik. Termasuk kecepatan pelayanan,” tandasnya. (DZH/AZM)
Discussion about this post