Selain itu, pada awal tahun 2020 terjadi pandemi COVID-19 diseluruh dunia termasuk di Indonesia, yang berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Pada perekonomian sendiri pandemi Covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II lalu minus 5,32%.
“Angka pengangguran dan juga angka kemiskinan diperkirakan akan naik cukup signifikan. Dimana kemiskinan kemungkinan akan naik sekitar 3,02 hingga 5,71 juta orang dan pengangguran meningkat kurang lebih 4,03 juta orang hingga 5,23 juta orang (sumber: Kementerian Keuangan),” paparnya.
Pandemi Covid-19 benar-benar telah mengubah pola hidup hampir sebagian besar kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan penerapan protokol kesehatan di seluruh sektor kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
“Sejak tahun 2020 kegiatan KOTAKU juga mulai fokus pada penanganan dampak COVID-19 antara lain melalui kegiatan padat karya perkotaan Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian PUPR. Oleh karenanya kegiatan BPM Livelihood selain kegiatan yang dilakukan dalam rangka mendukung pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman, tapi juga menjadi bagian tidak terpisahkan dari kegiatan padat karya perkotaan untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19,” paparnya.
Untuk kegiatan BPM Livelihood pada tahun 2021 di Provinsi Banten terdapat di 7 Kelurahan dengan rincian, Kabupaten Tangerang, Kecamatan Cikupa kelurahan Pasir Gadung sebear Rp. 500 juta, sedangkan untuk di Kota Cilegon, Kecamatan Pulomerak Kelurahan Mekarsari, lalu di Kota Serang, Kecamatan Serang, Kelurahan Cipare. Selanjutnya di Kota Tangerang Selatan, Kecamatan Serpong, Kelurahan Lengkong Wetan, lalu di Kota Tangerang Kecamatan Karawaci Kelurahan Pabuaran Tumpeng. Kemudian di Kota Tangerang kecamatan Larangan, kelurahan Larangan Selatan, dan Kota Tangerang, Kecamatan Periuk, Kelurahan Periuk Jaya, yang masing-masing mencapai Rp700 juta.(*)
Discussion about this post