LEBAK, BANPOS – Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pembinaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung bekerjasama dengan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APFI) atau Himpsi Perwakilan Provinsi Banten menggelar konseling forensik secara virtual bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Rangkasbitung yang berlangsung di ruang aula pembinaan, Rabu (28/7)
Giat konseling forensik psikologi untuk WBP tersebut terdiri dari konseling individu, kelompok dan terapi lanjutan. Dengan metode setiap kelompok lima orang, giat ini digelar selama enam hari, berlangsung sejak Senin yang direncanakan sampai hari Sabtu (31/07), per hari diikuti 20 orang WBP.
Konseling dilakukan oleh seorang psikolog yang ahli di bidangnya secara daring. Di sana para WBP digali permasalah yang dihadapinya, konseling tersebut terdiri dari konseling individu, kelompok dan terapi lanjutan.
Kepala Lapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto kepada BANPOS mengatakan pihaknya mendapat dukungan dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Banten untuk menggelar dan bekerjasama dengan Asosiasi Psikologi Forensik Himpsi Perwakilan Banten untuk melaksanakan konseling bagi WBP setempat.
“Alhamdulillah kita kehadiran para psikolog ternama dari APFI Himpsi Banten, apresiasi kami sampaikan kepada Bapak Gede dan kawan-kawan atas terselenggaranya kegiatan konseling ini, walaupun masih diwarnai keterbatasan Pandemi Covid-19, kegiatan konseling dapat dilaksanakan dengan metode daring, kiranya ini sangat bermanfaat bagi kita semua terutama WBP,” ujar Budi.
Pihaknya menjelaskan, giat tersebut bisa bermanfaat guna membangun motivasi kepribadian WBP dan pemecahan masalah yang dihadapinya. Sehingga jika kelak bebas bisa membangun kehidupan yang baik.
“Kami berharap kegiatan ini dimanfaatkan oleh WBP dalam menggali pribadinya secara utuh, mereka diminta menyampaikan secara terbuka jika ada masalah-masalah yang kira-kira dapat dibantu solusinya oleh rekan-rekan psikolog, selanjutnya semoga kegiatan ini dapat menunjang kita dalam menentukan program pembinaan yang diterima, termasuk dalam melaksanakan pembinaan lanjutan,” ungkap Budi.
Discussion about this post