“Kami, Tim Mitigasi PB IDI sudah memberikan pedoman terkait perlindungan dokter. Hanya memang, walaupun sudah sebagian besar tenaga dokter divaksinasi sampai suntikan kedua, namun karena lonjakan pasien yang cukup tinggi menyebabkan overload beban kerja,” kata dia.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kondisi ini, menurut dia, harus tetap ada edukasi pada masyarakat untuk patuh menerapkan protokol kesehatan (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilisasi dan menghindari kerumunan).
Di sisi lain, Tim Mitigasi IDI percaya pemerintah mengambil kebijakan untuk tetap melindungi dan menyelamatkan seluruh rakyat.
“Kami mohon kerja sama seluruh pihak untuk sama-sama menjadikan pertarungan melawan pandemi ini pertarungan bersama agar kasus-kasus bisa kita tekan,” demikian tutur Mahesa.
Ketika pandemi melanda, kabar duka memang menyedihkan ketika datang dari mereka para nakes. Karena mereka adalah perisai pertama yang menyelamatkan kehidupan ketika ancaman Covid-19 datang. Profesi mereka sebagai nakes, tak bisa menghindarkan mereka dari kontak dengan pasien-pasien yang terkonfirmasi mengidap virus Covid-19 di tubuhnya.
E-Paper BANPOS Terbaru
Semakin banyak yang gugur, semakin berkurang juga ‘pasukan’ yang bertempur di garda terdepan. Musuh pun lebih leluasa ‘menyerang’.
Pekan lalu, tepatnya Rabu 14 Juli 2021, tepatnya pukul 05.34 WIB. Kepala Bidang Penunjang Medis pada RSUD Berkah Pandeglang, dr. Edwin Afrian meninggal dunia. Dia wafat setelah menjalani perawatan intensif selama kurang lebih dua hari di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Ketua Humas RSUD Berkah Pandeglang dr. Achmad Chubaesy Y, dalam release yang disampaikan kepada wartawan.
“Kami keluarga besar RSUD Berkah Pandeglang sangat berduka, dan sangat kehilangan, Dokter Edwin orang baik. Beliau (dr. Edwin-red) meninggal setelah berjuang melawan Covid-19”, ungkap Hubes, Rabu lalu.
Hubes menambahkan, sebelum menghembuskan napas terakhir, dokter Edwin yang juga sebagai pengurus IDI Kabupaten Pandeglang itu, sempat mendapat penanganan intensif selama 3 hari di RSUD Berkah.