SERANG, BANPOS- Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengatakan untuk mengurangi keterisian tempat tidur rumah sakit yang saat ini mencapai 91 persen, pemprov segera menambah rumah singgah untuk pasien Covid-19. Rencananya, penambahan ini akan membuat kapasitas rumah singgah mencapai 400 tempat tidur. "Kami sekarang konsentrasi di hulu. Bekerja sama dengan berbagai kelompok masyarakat mengadakan sosialisasi untuk mencegah kepanikan di masyarakat," kata WH pada telekonferensi Rapat Penanganan Covid-19 di Provinsi Banten bersama Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin, dari rumah Dinas Gubernur di Serang, Rabu (14/7). Ia mengungkapkan Pemerintah Provinsi Banten akan meningkatkan sosialisasi protokol kesehatan di samping membatasi mobilitas masyarakat melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk penanganan di hulu. Menurutnya, untuk menekan peningkatan kasus Covid-19 Pemprov Banten akan menggunakan pendekatan model Program Keluarga Berencana (KB). "Ada petugas di lapangan, ada posko, melibatkan tokoh masyarakat, serta tokoh agama," ujarnya. Terkait vaksinasi Covid-19, katanya, vaksin yang dikirim ke Provinsi Banten masih terbatas. Sementara Bupati dan Walikota mengharapkan vaksin segera dikirim. "Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, petugas akan melakukan jemput bola," katanya. Untuk mengurangi tekanan tingkat keterisian (Bed Occupancy Rate/BOR) rumah sakit yang saat ini mencapai 91 persen, pihaknya akan menambah rumah singgah hingga 400 Tempat Tidur (TT). Sebelumnya data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, seiring meningkatnya kasus Covid-19 di delapan kabupaten/kota di Banten. maka Bor TT juga meningkat. Data Dinkes Banten per 13 Juli 2021 jam 13.00 WIB ruang ICU (BOR) sebesar 92,72 persen atau kapasitas TT ICU sebanyak 426 TT, yang terpakai 396 TT dan masih tersedia 31 unit. Kemudian BOR tempat tidur isolasi 90,99 persen yakni kapasitas 4218 TT, sudah terpakai 3838 unit TT dan masih tersedia 380 unit TT. Selanjutnya BOR rumah singgah 89,29 persen yakni kapasitas 906 unit, yang terpakai 744 unit TT dan tersedia 162 unit TT rumah singgah.<!--nextpage--> Ditambahkan Wahidin, kelangkaan obat dan oksigen di pasaran, turut mendorong masyarakat yang melakukan isolasi mandiri untuk mendapatkan obat dan oksigen dari rumah sakit. Selain itu, rumah sakit di Provinsi Banten juga tidak bisa menolak pasien Covid-19 dari luar wilayah. WH juga berharap Kementerian Kesehatan segera mengirimkan vaksin, obat-obatan, dan bahan untuk testing yang saat ini ketersediaannya terbatas. Rapat kordinasi penanganan Covid-19 secara virtual tersebut juga diikuti oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, Kepala BNPB Ganip Warsito, Forkopimda Provinsi Banten, Bupati dan Walikota se-Provinsi Banten, serta Forkopimda Kabupaten dan Kota se-Provinsi Banten. Terpisah, Pemkab Tangerang akan mengoperasikan Gedung Eks Mapolresta dijadikan tempat isolasi OTG Covid-19. Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch Maesal Rasyid mengatakan, angka kasus Covid-19 terus meningkat sehingga Pemerintah Kabupaten Tangerang membuat fasilitas kesehatan penuh, sehingga pemkab membuat keputusan untuk melakukan penambahan tempat isolasi. “Angkanya masih tinggi, apalagi kasus OTG (Orang Tanpa Gejala), makanya kita tambah lagi faskesnya disini (gedung eks Mapolresta Tangerang), karena kan sudah ada gedung polres yang baru, jadi yang lama kita manfaatkan. Dan sebelum ini, kita juga ada di Pondok Legok, dan Hotel Isolasi Yasmin Curug,” kata Sekda, Rabu (13/7). Lanjut Sekda, gedung tersebut nantinya akan mampu menampung 100 hingga 150 tempat tidur atau pasien. Katanya, selain itu lokasinya juga dianggap sangat strategis karena dekat dengan kawasan Pemerintahan Kabupaten Tangerang, sehingga bisa terus terpantau. “Disini bisa sampai 150-an tempat tidur atau pasien. Kami terus tambah faskesnya, agar pasien Covid-19 dengan kasus OTG bisa terkonsentrasi dipantaunya, karena sekarang itu kebanyakan dirawat di rumah. Lokasi juga dekat, " katanya. Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmidzi menambahkan dengan dibukanya tenpat isolasi baru, diharapkan kasus Covid-19 bisa menurun dan Kabupaten Tangerang bisa kembali normal. "Masih dalam peninjauan, nanti nunggu keputusan pimpinan kapan akan dioperasikan, " tambahnya.(Alfian/RUS/enk/bnn)<!--nextpage-->
Discussion about this post