Dalam video tersebut, tampak dua orang menggunakan pakaian adat Baduy dalam (iket putih-red) membakar sepeda motor. Api yang menyala langsung melalap kendaraan roda dua milik warga baduy tersebut.
“Lembaga Adat Kanekes begitu mengagumkan. Mereka konsisten menegakkan hukum. Apapun pelanggarannya dan siapapun pelakunya, diperlakukan sama dimuka hukum. Itulah keteguhan para pengabdi, Urang Kanekes, Urang Baduy, para penjaga alam,” ungkap Uday.
Diketahui, razia terhadap benda-benda dan perangkat teknologi modern, menurut cerita Uday, seringkali dilakukan di Baduy. Setidaknya, razia besar-besaran dilakukan setiap setahun sekali, razia juga dilakukan saat ada kecenderungan masyarakat adat Baduy mengambil jalan pintas untuk mengerjakan pekerjaan menggunakan mesin, seperti chainsaw atau mesin alat penebang kayu.
“Dulu pernah juga ada razia senso atau gergaji mesin. Diam-diam rupanya ada yang memiliki alat tersebut dan digunakan di tengah hutan. Namanya di gunung kan pasti suara deru mesinnya kedengaran. Langsung dirazia dan dibakar,” terang Uday.
Selain itu, banyak barang-barang seperti tape recorder, lampu, dan peralatan lain kerap kali ditemukan di rumah-rumah warga. Bahkan termos untuk air panas yang digunakan untuk menjamu tamu yang singgah di rumah Jaro tak luput dari razia. “Bayangkan penegakkan aturan di sana tidak pandang bulu kepada siapa saja,” tuturnya.
Yang paling dikhawatirkan masyarakat adat Baduy saat ini, jelas Uday, penggunaan telpon pintar berbasis android untuk berselancar di media sosial (Medsos).
“Rata-rata untuk konten jualan madu atau souvenir sangat kecil prosentasenya. Bahkan medsos di Baduy banyak digunakan lebih banyak berselancar di YouTube, facebook dan terutama TikTok, ini jelas sangat mengkhawatirkan,” kata Uday.
Terangnya, kekhawatiran bisa dirasanya pada ketahanan adat budaya. “Makanya saya pernah meminta kepada Bupati Lebak dan Kadiskominfo untuk menjadikan area Baduy menjadi blank spot (tak ada sinyal-red). Sebab jika tidak dicegah, kekhawatiran saya, justru orang Baduy akan punah satu generasi (meninggalkan adat karena terkikis budaya android),” ujarnya.
Discussion about this post