SERANG, BANPOS – Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) dan PMII Kota Serang menggelar refleksi akhir tahun dengan melaksanan riskusi online yang bertema “Menyongsong Indonesia 2021 Dengan Gotong Royong Dan Persatuan Nasional”.
Moderator diskusi Iqbal Fascal menyampaikan, pentingnya memahami dan menjadikan contoh tahun 2020, tahun yang penuh lika-liku, tahun yang penuh cobaan dan tantangan. Diskusi ini sebagai refleksi kita untuk mempersiapkan diri mengahadapi 2021, yang di anggap akan begitu berat karena dampak dari Virus Covid 19.
“Hari ini kita bedah resolusi karena di tahun 2021 belum kita ketahui apa yang akan kita alami nantinya. Saya yakini kita akan dihadapkan satu tantangan yang begitu besar, maka dari diskusi ini saya harap ada jawaban dari mahasiswa terkait kondisi yang akan dihadapi tersebut,” ujarnya.
Ketua DPC GMNI Serang, Arman Maulana Rachman mengatakan Covid-19 telah menganggu semua sistem kehidupan, namun itu semua adalah pelajaran yang harus dipetik bersama, betapa kuatnya dan kokohnya bangsa ini dalam menghadapi musibah yang cukup menggemparkan dunia.
“Oleh sebab itulah, di tahun yang baru nanti kita semua harus berjalan bersama sama dengan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan. Sehingga tahun yang sebentar lagi akan kita lalui bersama akan lebih kokoh lebih tangguh dan lebih bersatu,” kata Arman.
Arman mengingatkan bahwa tahun 2020, merupakan tahun yang begitu berat, penuh cobaan dan tantangan dibawah ujian wabah Covid-19. Kita semua belajar kuat, belajar sabar dan belajar betapa pentingnya persatuan dan kesatuan. Hanya dengan kekuatan hati dan berjiwa besar tahun 2020 kita lalui bersama.
Arman juga menyampaikan di tahun 2021, mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat harus fokus bertahan dan bangkit dengan memperkuat persatuan nasional untuk mengembalikan kondisi seluruh sektor yang terdampak.
“Mahasiswa harus fokus dan mengajak masyarakat untuk sama-sama gotong royong dan terus berjuang dalam bingkai Pancasila untuk bertahan dan bangkit dari ujian pandemi Covid 19. Kita tidak boleh terpecah belah oleh konstilasi politik yang hari ini terjadi seperti politik indentitas dan radikalisme yang memang hari ini bermunculan,” lanjutnya.
Discussion about this post