“Salah satu keberhasilan para peneliti di Taiwan diantaranya adalah mampu memprediksi pola aktivitas virus corona. Dengan demikian, Taiwan selalu memiliki kewaspadaan dan bersiap untuk menghadapi epidemic yang timbul dari China tanpa harus melakukan Total Lockdown,” katanya.
Padahal menurut data, dari populasi penduduk Taiwan yang berjumlah sekitar 23 juta jiwa, sebanyak 850.000 orang bertempat tinggal dan 404.000 orang bekerja di China. Selain itu pada tahun 2019, banyak wisatawan China berkunjung ke negeri itu.
“Dapat dibayangkan bagaimana sibuknya lalulintas orang antara China dan Taiwan. Sementara jarak kedua negara tersebut hanya sekitar 130 kilometer yang dipisahkan oleh Selat Taiwan,” terangnya.
Webinar tersebut ditutup oleh Rektor Untirta, Fatah Sulaiman. Dalam penutupan tersebut, Fatah Sulaiman menyampaikan kegembiraan dan apresiasinya atas penyelenggaraan acara yang diinisiasi oleh Prodi MM Untirta ini.
Dalam catatannya, Fatah Sulaiman menegaskan pentingnya untuk membuat sebuah starategi dalam mengumpulkan, me-manage dan memanfaatkan data, untuk berbagai kepentingan. Sehingga dari waktu ke waktu dapat memiliki ‘harta karun’ Big Data yang sangat besar manfaatnya untuk dianalisis guna berbagai kepentingan pembangunan.(DZH)
Discussion about this post