LEBAK, BANPOS – Kabupaten Lebak salah satu daerah yang memiliki banyak sekali potensi alam salah satunya potensi tanaman bambu yang melimpah. Potensi alam ini pula, menjadi alasan masyarakat Lebak untuk memanfaatkan untuk menghasilkan nilai ekonomi. Melalui sentuhan kreatifitas, tanaman bambu lahir menjadi produk yang bernilai seni dan ekonomi yang tinggi.
Dalam hal ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Lebak melalui Dinas Pariwisata (Dispar) beserta pelaku Perajin Bambu, menggelar Lebak Bamboo Festival 2019 dengan tema “Bambu Untuk Hidup Lebih Maju”, bertempat di Alun-Alun Kota Rangkasbitung Lebak, sejak Kamis (5/12) kemarin.
Acara rencananya digelar selama empat hari, hingga tanggal 8 Desember 2019 itu, dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Lebak Ade Sumardi dan menampilkan aneka kreasi dan seni dari bahan tanaman bambu.
Wabup Ade mengatakan, bahwa di era digital yang tidak dapat dihindari saat ini, bukan menjadi penghalang bagi produk unggulan lokal. Namun harus menjadi pemantik semangat dalam memajukan industri lokal melalui sentuhan inovasi dan kreatifitas dengan memanfaatkan teknklogi itu sendiri.
“Diantara banyaknya potensi lokal yang ada di Kabupaten Lebak, salah satunya adalah bambu. Bambu merupakan salah satu material alam yang banyak ditemukan di Kabupaten Lebak,” ungkap Ade.
Wabup juga menyebut, pemanfaatan bambu di Lebak masih terbatas pada bentuk yang tertentu saja, bahkan hanya sebatas menjadi produk raw material. Padahal, menurut Ade, bambu merupakan material yang elastis dan mampu menahan beban yang berat. Beragam kreasi banyak yang bisa dihasilkan dari bambu mulai dari souvenir, alat musik, peralatan rumah tangga bahkan serat kain dan kosmetik.
“Mari kita junjung tinggi eksistensi bambu di Kabupaten Lebak, karena bambu Lebak merupakan salah satu bambu terbaik yang ada di Indonesia mungkin juga salah satu terbaik di dunia,” katanya.
Pihaknya pun mengingatkan kepada masyarakat, agar dapat memanfaatkan potensi bambu yang melimpah di Kabupaten Lebak, guna meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Discussion about this post