LEBAK, BANPOS – Untung ada BPJS Kesehatan. Sepenggal kata yang menggambarkan rasa syukur Susiawati (51), warga Balon Ranca Lentah, Rangkasbitung, Lebak, Banten, usai dirinya dinyatakan sembuh dari penyakit kanker payudara stadium 3.
Ditemui di kediamannya, Susi menceritakan jika dirinya tidak menyangka penyakit mematikan itu mampir kedalam hidupnya, namun dia tidak hanya tinggal diam. Berbagai cara dilakukan untuk mengobati penyakitnya tersebut, mulai kemoterapi hingga bolak – balik ke rumah sakit.
“Saya sangat bersyukur, telah dinyatakan sembuh dari penyakit yang saya takutkan itu. Dan yang lebih untungnya lagi, saya menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sebelum di vonis mengidap penyakit kanker payudara. Sehingga, saat mulai diperiksa pertama kali ke Dokter sampai kemoterapi hingga operasai pengangkatan, Allhamdulillah saya sama sekali tidak dipungut biaya sepersen pun dari rumah sakit,” ujar Susi, Rabu (4/11).
Susi yang mengaku menjadi peserta JKN-KIS sejak tahun 2016 lalu, tak membayangkan berapa biaya yang harus ia keluarkan untuk mengobati penyakitnya jika tidak menggunakan kartu KIS dari BPJS Kesehatan.
“Mungkin, jika di total biaya yang harus dikeluarkan untuk mengobati penyakit saya bias mencapai ratusan juta. Enggak bisa saya bayangkan, uang dari mana saya untu k mencarinya sebanyak itu. Itulah, saya sangat berterimakasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan yang telah mengeluarkan program JKN-KIS. Dimana sangat membantu masyarakat khususnya yang kurang mampu, saat dirudung masalah kesehatan,” ungkap Susi dengan mata berkaca-kaca.
“Terkait pelayanan dirumah sakit, saya tidak merasa dibeda-bedakan dengan pasien yang tidak menggunakan kartu BPJS Kesehatan. Pelayanan dirumah sakit sama saja,” Susi menambahkan.
Susi pun berharap, program JKN-KIS yang bersifat gotong royong tersebut agar tetap menjadi program unggulan dari pemerintah. Sehingga semakin banyak masyarakat yang terbantu dan merasakan manfaatnya.
Diketahui, Susi yang sebelumnya peserta JKN-KIS segmen mandiri, namun berubah menjadi peserta JKN-KIS segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah daerah Lebak, karena terhimpit masalah ekonomi.
Discussion about this post