Ia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran komunitas BJS ini. Ia berharap melalui komunitas BJS ini Beubasan dapat diakui oleh masyarakat Banten khususnya.
“Pertama baik atas nama pribadi dan Pemkot Serang sangat bersyukur dan sekaligus mengapresiasi yang setinggi-tingginya. Semoga Bahasa Jawa Serang ini makin jaya dan keberadaannya diakui oleh masyarakat Kota Serang khususnya,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua BJS Banten, Lulu Jamaludin, sangat mengapresiasi atas dukungan Pemkot Serang tersebut. Ia berharap di Serang adanya penerapan aturan satu hari berbahasa Jawa Serang yaitu Jumat Jaseng (Jawa Serang) atau Jumat Beubasan.
“Kalau BJS tidak melestarikan Bahasa Jawa Serang kedepan Bahasa Jawa Serang akan musnah. Makanya jangan malu gunakan Bahasa Jawa Serang,” kata Lulu.
Ia menuturkan, selain memasifkan Bahasa Jawa Serang di komunitasnya, pihaknya pun terus masif menyosialisasikan Beubasan kepada masyarakat luas.
“Sementara ini kami sosialisasikan sekolah-sekolah bagaimana agar mereka (siswa) selalu menggunakan Bahasa Jawa Serang,” tutur dia.
Lulu menyebutkan, jumlah anggota komunitas BJS sudah mencapai 25 ribu anggota. Untuk perekrutan anggota BJS sangat selektif karena tujuan komunitas BJS adalah melestarikan Beubasan.
“Kalau di komunitas kami wajib menggunakan Beubasan dua hari dalam satu minggu yakni Kamis dan Jumat. Kalau ada anggota kami yang menginfokan di grup tapi tidak menggunakan Beubasan, kami akan hapus. Kalau sampai tiga kali diperingatkan tetep ngeyel kami blokir. Karena BJS itu mengedepankan kualitas bukan kuantitas,” tegasnya.
Untuk kuliner khas Serang yang potensial, ia mengakui bahwa kuliner khas Serang masih jadi tamu di rumah sendiri khususnya di Kota Serang. Oleh karena itu, ia bersama rekan-rekan BJS Banten terus memperkenalkan makanan khas Kota Serang seperti jejorong, kontol sapi, cecuer, kolak radio, sambel kutang (kulit tangkil), bintul, roti gulacir, dan lainnya. Pasalnya, kuliner khas Kota Serang kurang dilirik oleh masyarakat Banten maupun luar Banten. Padahal, manfaatnya banyak dirasakan.
Discussion about this post