Program ini dilakukan secara serentak di Unit Kerja Karantina Pertanian seluruh Indonesia dan terus dipantau peningkatan kinerja eksportasinya.
“Jika ada hambatan, kita mitigasi dan carikan solusinya bersama-sama dengan direktorat teknis, pemerintah daerah, asosiasi dan pelaku usaha. Juga jika ada hambatan dengan negara mitra dagang, kamipun lakukan upaya harmonisasi persyaratan teknis, tambahnya.
Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon, Raden Nurcahyo Nugroho menyampaikan lalu lintas komoditas pertanian antar area Jawa dan Sumatera serta antar negara yang melalui wilayah kerjanya cukup tinggi. Untuk itu selain penerapan layanan dengan sistem 24/7, pihaknya juga telah memilki inovasi SOP Checker.
“Inovasi yang berbasis-web ini dimaksudkan agar dapat mengontrol pelaksanaan layanan karantina yang sesuai dengan standar prosedur yang berlaku. Ini perangkat pengendali, baik administrasi maupun teknis, sehingga pengguna jasa dipastikan mendapat layanan prima, terlebih bagi proses bisnis ekspor, layanan “karpet merah” kami siapkan,” kata Raden.
Di kesempatan yang sama, Kepala Barantan juga melepas komoditas ekspor asal Provinsi Banten dengan total volume 916 ribu metric ton senilai Rp. 3,7 miliar. Produk berupa olahan dari sub sektor tanaman pangan masing-masing adalah Corn Starch, Wheat Brand, Whead Flour ke negara Philiphina dan Papua New Guinea.
Diketahui di tahun 2019 (Januari s/d September) ketiga perusahaan yaitu PT. Tereos FKS Indonesia, PT. Bungasari Flour Mills dan PT. Golden Grain Mills telah merealisasikan nilai ekspor masing-masing. PT. Tereos FKS Indonesia yaitu 37,9 juta MT dengan nilai Rp. 151, 5 miliar, PT. Bungasari Flour Mills yaitu 7,04 juta MT dengan nilai Rp. 29,4 miliar dan PT. Golden Grain Mills yaitu 2,6 juta MT dengan nilai Rp. 7,9 miliar.
Sementara PT. Tereos FKS Indonesia dalam realisasi ekspor (Januari s/d September) mencatat kenaikan 96,96% dari tahun 2018 yakni sebanyak 16,6 juta MT dengan nilai Rp. 76,9 miliar dibandingkan di tahun 2019 sebanyak 37,9 juga MT dengan nilai Rp. 151,5 miliar.
Discussion about this post