SERANG, BANPOS –Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten menilai perlu adanya pembentukan BUMD yang dapat membantu pemerintah daerah dalam mengumpulkan dan mendistribusikan komoditas strategis, sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan inflasi di Provinsi Banten.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BI Banten, Erwin Soeriadimadja bahwa perlu langkah langkah khusus dalam menjaga kestabilan harga dan inflasi didaerah, seperti perlu adanya Memorandum of Understanding (MoU) maupuan Peraturan Daerah (Perda) yang menjadi payung sinergi Intra Provinsi Banten.
“Kemudian, pentingnya data neraca pangan untuk menentukan langkah pengendalian inflasi dan koordinasi. Selanjutnya, peningkatan intensitas koordinasi sebagai tindak lanjut rapat koordinasi level atas. Pembentukan BUMD yang dapat membantu pemerintah daerah dalam distribusi komoditas,” ujar Erwin Soeriadimadja.
Selain itu, lanjutnya perlu adanya pendirian gudang logistik maupun pusat distribusi sebagai tempat mengumpulkan komoditas strategis. Tentunya, perluasan pasar tani juga penting dalam menjaga kestabilan harga pangan di Provinsi Banten. Karena, yang saat ini hanya dilakukan pada hari tertenbtu dan dibeberapa titik saja.
“Kerjsama dengan PT KAI juga dirasa perlu untuk gerbong khusus komoditas pertanian guna memperluas pemasaran. Dari daerah produsen ke adaerah konsumen antar Provinsi Banten. Sehingga stabilisasi harga dan inflasi tetap terjaga,” ungkapnya.
Sekretaris daerah Banten, Al Muktabar usai melakukan pertemuan tingkat tinggi mengungkapkan stabilitas inflasi menjadi perioritas utama pemerintah Provinsi Banten, dimana menurut Al Muktabar Kabupaten/kota dengan variasi komiditi pangan yang tinggi merupakan bagian dari penyumbang keadaan inflasi, dan menanggapi hasil dialog dari berbagai sumber seperti kepala daerah yang dilakukan pada pertemuan tersebut, diperlukan sinergitas antar Kabupaten dan Kota dalam mengisi variasi komoditi kebutuhan pangan tersebut sehingga dapat terjaganya inflasi di Provinsi Banten.
Discussion about this post